Dua bulan ini bergulat lagi nyemplung lagi di dunia digital marketing spesialnya di bidang politik. Lah, kok “kembali lagi” karena ini bukan hal baru, dan bukan pula skill baru.
2014 silam (berasa cerita sejarah) saya sudah masuk ke dunia buzzer via twitter, dengan muka unyu ala Brebes masuk ke belantara ibukota, untungnya ada backup teman-teman yang super support dan mau menggila bersama. Singkat cerita, saya mulai dihubungi oleh salah satu stasiun TV membahas tentang dunia buzzer saat itu, mulailah muncul ditayangan LIVE hingga rekaman khusus dirubrik TV lain. Dan semenjak saat itu saya menjadi buzzer. Tapi tidak bertahan lama, karena saya mulai menggeluti Bisnis. Masih diranah online, dunia digital marketing dan fokus menjadi pengajar serta konsultan untuk bisnis, tentunya tetap menjadi seorang content writer (yang jadi pembaca web ini pasti tahu, bisnis apa saja yang saya coba geluti dan dalami tentu dengan jatuh bangunnya).
Dan di tahun 2018, saya masuk lagi ke dunia politik menjadi tim digital marketing mereka. Kami bekerja mulai dari menganalisa persaingan offline dan online, merumuskan strategi, memilih channel yang tepat untuk distribusi sampai update sosial media bahkan menaikkan engagement mereka. Sebuah langkah sederhana dimana ketika enggagementnya tinggi di online maka di offline pun 11 12, akan sama hasilnya.
Apakah ada tantangan ketika handle caleg ? Tentu, yang pasti lebih kompleks dibandingkan kita menghandle personal atau business. Ini seperti menjual produk, memilih produk, mengemas, delivery, meyakinkan untuk beli bahkan menjadi tim relawan onlinenya, ah..pokoknya seru melainkan disatu waktu, dimana berpengaruh untuk kehidupanmu, dan kehidupan negara ini (mulai berat bahasanya).
Nah, dari artikel ini saya ingin membagikan bahwa, bisaloh skill digital marketing kita gunakan untuk handle caleg atau bidang di dunia politik. Kita perlu melengkapi skill untuk menganalisa data, melakukan aneka hipotesa dan percobaan sampai akhirnya menemukan pola. Ketika sudah menemukan pola, insyaallah akan lebih mudah untuk mengoptimasinya. Dan saya rasa ini adalah kawah candradimuka untuk saya dan tim dalam merumuskan aneka strategi dan mengujinya.
Jadi, nyebur dan beraksi didunia politik via digital bisa, sangat bisa dilakukan asal kita tahu apa dan kenapa ? Happy pemilu, pada dasarnya ini adalah proses memilih, memilih yang lebih baik, tentu menjadi dasar kita semua, dan kami sebagai tim digital..tentunya ingin meyajikan yang terbaik. Sebagai info, budgeting untuk campaign di online itu lebih murah dan tertarget dibandingkan harus via offline, dan ini adalah kelebihan yang kami tawarkan bahwa” dengan harga lebih hemat, campaign dapat tepat mendarat”.