Sebagai pengusaha ada tantangan baru yaitu masuk dan belajar dunia baru, padahal kami dituntut untuk terus tumbuh, kami dituntut terus mengerti perkembangan zaman, tetapi terkadang kami juga seperti yang lainnya, merasa lelah, merasa buang-buang energi, dan akhirnya berkata “cukup begini saja”.
Tulisan ini saya dapat di Group EMC2, Group yang berisi alumni-alumni sertifikati entrepeneur coach, dan saya rasa tulisan dari Coach Lyra yang membuat saya harus terus tumbuh, dan sayang sekali jika tidak dibagikan lebih luas lagi, bismillah semoga manfaat.
—————-
GROWTH MINDSET
By Lyra Puspa
Tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik adalah esensi dari coaching. Namun tak hanya itu. Tumbuh dan berkembang menjadi lebih baik adalah esensi dari keberadaan diri kita sebagai manusia.
Menjadi “lebih baik”, ternyata jauh berbeda dengan menjadi “yang terbaik”. Menjadi “yang terbaik” berarti ada lawan di luar diri kita yang harus dikalahkan. Menjadi “lebih baik” bermakna peningkatan kualitas diri. Tidak harus ada lawan yang harus dikalahkan, karena pembandingnya adalah diri kita sendiri di masa sebelumnya.
Inilah Growth Mindset – dalam istilah Prof. Carol Dweck, dari Stanford University. Pola pikir untuk terus tumbuh dan berkembang tiada henti. Hari ini lebih baik dari kemarin. Hari esok lebih baik dari hari ini. Tanpa harus sombong ketika berhasil, tanpa pula harus rendah diri ketika gagal.
Sebab, ketika kita fokus untuk terus bertumbuh, tidak ada puncak yang dianggap keberhasilan, dan tidak ada jurang yang disebut kegagalan. Semua hanya rasa. Dinamika persepsi dari proses belajar dan beradaptasi.
Menjadi semakin menarik tatkala hasil riset selaras dengan pengalaman, yakni bahwa modal terbesar untuk tumbuh secara eksponensial adalah keberanian untuk terus merasa bodoh. Rasa bodoh yang mendorong keingintahuan untuk terus belajar dan bertanya. Tanpa gengsi. Tanpa basa-basi.
Berani bodoh ini pula yang mendorong saya untuk terus mencoba hal baru. Bertemu banyak orang baru. Menjelajahi beragam penjuru arena baru. Membuka diri pada setiap pengalaman baru.
Maka terdamparnya diri setiap kali di berbagai belahan benua, bersama beragam manusia lintas bangsa dan negara, bukan sebuah kebetulan. Boleh jadi ini adalah hasil dari keberanian untuk memupuk semangat kebodohan. Karena hanya dengan berani bodoh kita paham di mana tempat kita sekarang, dan ke mana kita akan melangkah atau bahkan melompat lebih jauh lagi.
Saya. Anda. Kita. Adalah anak-anak manusia yang punya kesempatan sama untuk terus tumbuh dan berkembang tanpa batas.
Sekarang Anda di sini. Di tanah dan benua ini.
Esok, ke mana lagi?
Sekarang Anda di sini. Di tahap pencapaian ini.
Esok, ke tahap mana lagi?
Nah, ada komentar yang ingin ditinggalkan, setelah membaca ?
foto pexels