Dalam beberapa bulan terakhir, kebijakan impor di Indonesia telah mengalami perubahan signifikan, yang secara langsung mempengaruhi berbagai bisnis, termasuk bisnis dropshipper. Perubahan ini ditujukan untuk melindungi pasar domestik dan mengatur aliran barang impor, namun juga menimbulkan beberapa tantangan bagi para pemain bisnis online. Pada kesempatan ini, kita akan membahas perubahan kebijakan impor terhadap dropshipper dan bagaimana Anda dapat menyesuaikan diri dengan perubahan tersebut.
Perubahan Kebijakan Impor Terhadap Dropshipper
Pemerintah Indonesia telah menerbitkan beberapa peraturan baru untuk mengatur impor barang, terutama dengan dikeluarkannya Peraturan Menteri Perdagangan (Permendag) Nomor 36 Tahun 2023. Peraturan ini memperketat perizinan impor dan menambahkan persyaratan teknis untuk beberapa komoditas. Tujuan utama dari kebijakan ini adalah untuk melindungi industri domestik dan mengurangi defisit transaksi berjalan (Current Account Deficit).
Perubahan kebijakan impor ini memiliki dampak signifikan terhadap bisnis dropshipper:
1. Penundaan Pengiriman.
Banyak kontainer yang tertahan di pelabuhan karena belum memenuhi persyaratan perizinan impor. Ini termasuk kontainer yang berisi barang-barang seperti besi baja, tekstil, produk kimia, dan produk elektronik. Penundaan ini dapat menyebabkan keterlambatan pengiriman produk kepada pelanggan, yang pada akhirnya dapat merusak reputasi bisnis Anda.
2. Biaya yang Meningkat
Proses verifikasi dan audit ulang yang diperlukan oleh peraturan baru dapat meningkatkan biaya operasional. Biaya ini termasuk biaya penyimpanan kontainer, biaya administrasi, dan potensi peningkatan harga produk akibat keterlambatan pengiriman.
3. Kesulitan Mengimpor Bahan Baku
Banyak bahan baku yang dibutuhkan oleh dropshipper tidak diproduksi di dalam negeri, sehingga harus diimpor. Namun, dengan peraturan baru, impor bahan baku ini menjadi lebih sulit dan memerlukan proses perizinan yang lebih ketat. Hal ini dapat mengganggu supply chain dan proses produksi.
4. Perubahan dan Relaksasi Perizinan
Untuk mengatasi masalah-masalah yang timbul, pemerintah telah mengeluarkan Permendag Nomor 8 Tahun 2024 yang melakukan relaksasi perizinan impor terhadap beberapa komoditas. Peraturan ini memperbolehkan impor barang-barang tertentu dengan persyaratan yang lebih longgar, seperti:
1. Elektronik, Alas Kaki, Pakaian Jadi, dan Aksesoris Pakaian Jadi. Beberapa komoditas ini sekarang hanya memerlukan laporan surveyor (LS) impor tanpa perlu persetujuan impor (PI) atau pertimbangan teknis (Pertek)[3].
2. Obat Tradisional, Suplemen Kesehatan, Kosmetik, dan Perbekalan Rumah Tangga. Komoditas-komoditas ini juga hanya memerlukan LS impor tanpa perlu PI atau Pertek.
Berikut beberapa strategi yang dapat Anda lakukan untuk menyesuaikan bisnis dropshipper dengan perubahan kebijakan impor:
1. Memilih Supplier Lokal
Coba untuk memilih supplier lokal yang dapat menyediakan bahan baku atau produk yang Anda butuhkan. Ini dapat mengurangi ketergantungan pada impor dan meminimalkan risiko penundaan pengiriman.
2. Diversifikasi Produk
Diversifikasi produk Anda untuk mengurangi ketergantungan pada komoditas tertentu yang terkena peraturan impor. Ini dapat membantu Anda tetap beroperasi meskipun ada perubahan kebijakan.
3. Menggunakan Layanan Logistik yang Efisien
Pilih layanan logistik yang efisien dan memiliki pengalaman dalam menangani impor barang. Mereka dapat membantu Anda navigasi melalui proses perizinan yang kompleks dan meminimalkan penundaan.
Perubahan kebijakan impor di Indonesia memerlukan penyesuaian strategis dari para dropshipper. Dengan memahami peraturan baru dan mengadaptasi strategi yang sesuai, Anda dapat meminimalkan dampak negatif dan terus menjaga bisnis Anda berjalan lancar. Jika Anda ingin mengetahui lebih lanjut tentang bagaimana perubahan kebijakan impor mempengaruhi bisnis dropshipper dan cara menyesuaikannya, kunjungi Phos4.
Dapatkan informasi terbaru dan strategi praktis untuk membantu Anda navigasi melalui perubahan kebijakan impor.
Dengan memahami dan menyesuaikan diri dengan perubahan kebijakan impor, Anda dapat memastikan bisnis dropshipper Anda tetap kompetitif dan berjalan lancar di tengah-tengah perubahan regulasi.
