Kemarin, 28 Desember 2014 adalah kelas terakhir kami di tahun ini. Kelas Google Plus kali ini sedikit unik. Saya sempat blank, karena persiapan yang minim dan ternyata salah momen. Ya, Hari minggu 28 desember adalah hari libur panjang. Hampir semua calon peserta heboh minta ditunda atau diundur ke bulan januari. Padahal, saya ada agenda lain di bulan januari.
Materi yang kami share banyak bercerita tentang manfaat Google plus, Google plus perbandingannya dengan Facebook, twitter dan sosial media lainnya. Kami membongkar lebih banyak tools yang dapat menaikkan bisnis anda di Internet. Semua kami sampaikan dan sangat terlihat sekali para peserta mengangguk berusaha menelan materi ini. Sesi belajar yang kami siapkan sekitar 4 jam ini dipenuhi dengan diskusi dan studi kasus. Semua berjalan lancar, Oke, dan MANTAP. Ya.. sangat seru.
Saya, Isahkambali baru nyemplung Google Plus sekitar 8 bulan, waktu yang relatif masih singkat untuk me’label’i bahwa saya dan TIM mahir dibidang ini. Saya pribadi, seringkali merasa kurang nyaman ketika dipanggil mastah, mastih, suhu, guru… hmmm… (rasanya saya masih jauh dari itu). Saya masih belajar, saya masih tertatih-tatih membangun bisnis saya sendiri. Saya masih sibuk untuk menghilangkan trauma ‘Rugi’ akibat bisnis offline… ya masih banyak lagi yang harus saya benahi. Tentu, hal ini membuat saya merasa terbebani. Dan ini membuat saya terkadang menjadi senewen, menjadi takut melangkah, terlalu keras pada kehidupan, dan harus SKIP untuk menikmati ‘apa yang ingin saya nikmati’. Saya merasa harus menjadi Nilai 10 padahal saya masih belajar dan nilai saya Nol bahkan Minus.
Hmmm.. ini adalah rasa yang lumrah kata sahabat-sahabat saya. Iya, mungkin lumrah.. mungkin juga tidak. Keragu-raguan, merasa belum pantas dll adalah rasa-rasa yang membuat saya enggan untuk berbagi dan mengajar di kelas-kelas. Tapi, saya harus skip rasa itu.. iyah, karena ada kewajiban saya untuk share apa yang saya bisa. untuk bantu bisnis sahabat-sahabat saya, untuk mencegah atau mengurangi kemungkinan mereka menderita kerugian ketika berbisnis di offline seperti yang saya lakukan dulu.
Ya.. hanya rasa ingin berbagi, yang membuat saya tergerak untuk share di kelas-kelas. Lalu, anda pasti bertanya… kenapa tidak memberikan kelas GRATIS ? huhuuu.. saya sudah melakukannya, sudah. Saya memberi kelas GRATIS via WA dan LINE. Selama 2 bulan belajar bersama-sama dan praktek, semuanya FREE. Ada kesempatan yang memang terbatas untuk kelas FREE ini. Saya memilih sendiri peserta,dan ahirnya tidak semua peserta belajar bertahan hingga akhir. Total peserta 100 orang di tiap Batchnya, dan yang tersisa sekitar 30 orang di akhir kelas. Ya.. kami ingin memberikan NILAI ISTIMEWA di tiap kelas, kami ingin semua peserta mengalami percepatan baik dari ilmu dan bisnis, kami setting kelas ini dengan PR, diskusi dan PR lagi. Dan akhirnya eliminasi adalah langkah awal untuk menguji komitmen kita.
Kami juga akhirnya memberikan slot FREE untuk momen tertentu, untuk lembaga tertentu. Dan Sisanya, kami memberikan harga tertentu untuk kelas-kelas lainnya. Tentu dengan memberikan pelayanan after kelas, ya… kelas diskusi dan ngobrol after join event kami. Saya ingin terhubung dengan semua peserta, saya ingin lebih dekat dengan mereka. Saya ingin mereka menjadi sahabat-sahabat saya. Saya ingin menjadi sahabat mereka, bukan guru mereka.
And…
Kenalkan saya, saya isahkambali masih belajar dan belajar. Saya masih harus berjuang mengejar ketertinggalan saya, membayar waktu-waktu saya yang terbuang percuma, menebus kewajiban-kewajiban saya untuk berbagi. Bukan karena anda yang membutuhkannya, tapi karena saya sendirilah yang paling membutuhkan. Saya butuh dimudahkan, saya membutuhkan itu semua lebih dari yang anda tahu.
So… stop call me mastah, mastih, suhu. Just Call Me Isah Kambali. Because… I love it…