Ngobrolin mengatur keuangan, agak PR dan SERU buat saya. Antara perlu penyemangat sama wajib harus belajar. Pintar nyari duit belum tentu pintar ngatur duit. Dan based on pengalaman bisnis sebelumnya dan sekarang bisnis lagi maka wajib ngatur pemasukan sebijak mungkin. Dan bijak versi saya pasti beda bijak versi temen-temen.
Salah satu yang saya perhatikan adalah, APA TUJUAN ANDA ?
Saya mesti bijak ngatur income karena pengen punya investasi lalu rumah. Investasi dulu baru rumah, entah tipe seperti apa saya. Pengennya punya investasi terlebih dahulu. Punya tanah, rumah buat disewakan dan saham syariah serta logam mulia baru mikirin kepentingan pribadi. Jujur, saya ada target pribadi buat saving di 4 lini tersebut.
Pertama, sebagai Ibu Digital sadar diri kalau sebagai emak-emak jaman now (dan memang seharusnya jadi emak-emak) adalah memprioritaskan keluarga. Satu lagi tahu akan datangnya masa SERU dimana dihebohkan dengan kehamilan, ngurusin bocil dan suami. Dan pasti jam terbang sebagai digital marketer pasti akan menyesuaikan dengan kewajiban plus kodrat kita. Yes, mempersiapkan lebih dini. Otomatis akan mengerem sedikit diudara dan fokus didarat (wkwkw).
Kedua, kenapa investasi dulu dibandingkan rumah pribadi ? Karena mikir gimana caranya ketika secara personal sudah berkurang aktifitas bisnisnya, tapi tetap dapat pemasukan. Nah, jadi harus ada invest dulu dong, Dan punya dream pengen jadi guru, ngajar di sekolah sendiri … so, diperlukan sumur khusus buat nambah pemasukan selain dari bisnis dan kerjaan. Punya dream, ngebangun sekolah..dan saya jadi bu guru yang unyu (wkwkwk).
Ketiga, punya saving buat memenuhi rasa dahaga dan lapar akan ilmu. Yes, meski disokong mas suami tapi tetep pengen punya dompet sendiri yang bisa dipakai buat kuliah lagi, ikut pelatihan aneka skill bahkan travelling bareng keluarga dan teman-teman.
Keempat, pendidikan anak. Based on pengalaman dulu pas kuliah, emak saya dulu lumayan ngos-ngosan nguliahkan anaknya apalagi kondisi kita lagi bangkrut dan salah satu penolongnya adalah menjual aset (baik tanah maupun rumah). Jadi pengen aja, buat punya rumah, tanah dan prepare buat biaya anak-anak kuliah nanti. Hihii.. punya dream, biaya uang saku mereka adalah hasil dari sewain rumah dan kontrakan. Masih ngimpi dan wajib diperjuangkan loh.
Yes, minimal ada 4 tujuan yang ingin diraih sih. Dan yakin ini juga fleksibel baik cara dan waktunya. Targetnya jangka panjang adalah 10 tahun dari sekarang. Tapi, jika ada pertanyaan.. gimana cara motivasinya jangan tanya, wkwkwk bakalan naik turun bak ninja hatori yang melewati lembah dan bukit. Tapi, kalau ingat experience jaman kuliah, jadi harus semangat memotivasi diri sendiri buat saving dan invest.
Nah, sudah pinter nyari income… saatnya pintar mengelolanya. Dan saat tulisan ini saya tulis, Saya mulai disiplin melakoninya.
Ini tahapan saya secara runut (niatnya sih):
- Nabung uang , saya nabung uang sedikit demi sedikit baik dari income personal/bisnis atau jatah dari mas suami. Bahkan jatah dari mas suami saya tabung sedikit demi sedikit dan saya konversi jadi 5 gram logam mulia. Jatah sisaan dari mas suami, saya belikan logam mulia. Dan ini adalah PR karena bawaanya pengen belanja olshop, beli perintilan rumah tangga. Dari nabung uang saya konversi jadi logam mulia.
- Uang direkening dibatasi, yes.. saya batasi uang di rekening bank. Ketika ada income masuk, saya langsung transfer buat tabungan cicilan kavling tanah, transfer ke RDN (rekening saham), untuk sedekah dan sisanya untuk operasional bisnis dan personal. Jadi, bisa dibilang, rekening isinya ya cuma segitu. Dan cash apalagi cuma buat makan seminggu.
- Nabung di rekening saham, perkenalan dengan saham ini diawali oleh salah satu member belajar saya yaitu Bapak Sony (sengaja manggil bapak, biar beliau keliatan senior… wkwkwk). Mas sony dan mba mel yang invite saya buat belajar saham. Jujur agak deg-degan karena masalah halal atau haramnya. Nah, pas dikelas saham ini dijelaskan ada fatwa MUI. Tapi sayangnya mba istri ga langsung percaya, ikut pelatihan dan lalu inisiatif nanya ke guru ngaji “bagaimana hukumnya saham syariah” apa benar syariah atau cuma … Dan versi beliau, saya masih boleh masuk kedunia saham syariah, tapi inipun masih khilafiyah ada perbedaan. Tapi, saya memilih mengikuti fatwa MUI (minimal sampai hari ini). Yes, karena PROFITA INSTITUTE maka saya jadi tahu saham syariah dan tahu lini invest yang lain selain logam mulia. Yang disayangkan sih, saya belum expert…wkwkkw karena ngebayangin bahwa saham ya forex .. yang serem, yang kaya hutan, yang aneh-aneh. Tapi, setahun pertama masuk ke saham saya rugi sedikit, karena saya diemin lalu saya jual pas harganya rendah karena ngerasa “saham ini aneh”. Jadi, kalau masuk ke dunia ini wajib ada ilmu.
- Investasi di tanah, dari uang saham diolah plus nambah nyari-nyari income buat beli tanah. Tanah pertama ya.. nyicil kavling syariah. Efek pengen punya kontrakan rumah dan punya banyak tanah akhirnya mulai cari-cari orang yang jualan kavling, aman, dan syariah. Lalu, beli tanah murah karena ada yang kepepet butuh jual. Dan kita mesti, belajar banyak tentang cara beli tanah, rajin nyari-nyari lokasi yang cocok dengan budget kita. Untuk tanah cash pertama kami, saya hampir mencarinya selama 4-6 bulan via FB Marketplace. Harganya, lumayan nyungsep. Dan ini sedang dalam proses ngurus pajak dan surat-suratnya.
- Investasi RUMAH, ini belum… pengen sih punya konsep bangun rumah tumbuh. Lagi mikirin dan nyari tambahan budget buat bangun rumah tumbuh dan next dikost-kostkan. Dan ini konsepnya, untuk prakteknya jangan tanya saya karena saya belum praktek point yang ini.
Artikel ini bukan support atau endorsan dari yang ngadain pelatihan or jualan kavlingan, tapi kalau mau kontak mereka.. please WA aja ke saya di 08383-7060-702.
Untuk video nabung emas ala saya bisa lihat dibawah ini (cuss subscribe, like dan comment ya..biar saya semakin semangat buat bikin konten video yang makin manfaat)