Yap, ini artikel perdana ditahun 2017, kata orang ini sudah 2017 (kata saya, saya mesti cari kalender atau cek di HP). Maklum bagi saya pribadi tanggal dan hari adalah PR tersendiri. Boleh dikatakan butuh effort lumayan untuk mengingat tanggal berapa, yang saya ingat adalah apa yang akan saya kerjakan untuk hari ini dan esok.
Saya merasa senang ketika sahabat-sahabat saya sibuk dengan target mereka, ada yang mengingatkan tentang bisnis, pribadi dan kehidupan secara lebih luas. Banyak doa yang dilantunkan, banyak harapan yang ditulis, banyak semangat yang dicurahkan dan banyak sekali … yang ingin terwujud. Saya juga melihat ada beberapa yang berharap tahun ini tak ada ujian yang berarti, tak ada lagi kehilangan, semuanya serba happy.
Lalu pikiran saya agak melayang,
seberapa lama ini bertahan, semangat, doa, harapan ???
Apakah dari mereka tak menginginkan ujian, bukankan anak sekolah dinyatakan lulus setelah melewati ujian, setelah menjawab semua soal-soal, setelah melewati hari-hari yang penuh belajar dan kemudian duduk menjawab semua daftar pertanyaan ?
Lalu bagaiamana kita, bagaimana dengan saya ? Sudah siapkah ? sudah belajarkah akan ilmu kehidupan, sudah belajar apa saja untuk menyambut ujian kemudian naik kelas ?
Tiba tiba diotak saya lalu berpikir, keahlian atau ilmu apa saja untuk menjawab semua UJIAN itu, dimana saya harus belajar, dimana saya harus berguru, dimana mentor kehidupan yang akan membuat saya, kita mampu melewati semuanya. Ya.. belajar ujian bisnis, ujian relationship, ujian profesi dan seabreg ujian yang kadang kita kaget saat sudah didepan mata.
Kalau bicara bisnis, apakah saya sudah siapkan menyusun planning untuk 2017, targetnya apa ? profit ? team ? market dan sebareg list lainnya ? Lalu apa yang harus saya siapkan untuk menaikkan profit, ilmu apa yang saya pelajari, berapa klien yang harus saya dapatkan, dengan cara apa ? Apakah ilmunya sudah cukup, apakah ilmunya sudah dapat ?
Bicara relationship, keahlian apa yang sudah saya siapkan ? Bagaimana mengerti orang lain yang berbeda jelas dengan kita, bagaimana mengelola kekecewaan yang tak sesuai harapan, bagaiamana bisa tertawa meski kita sendiri sudah bingung harus bagaiamana ? Apakah masih bisa lebih ramah ? Apakah bisa lebih mendengar dengan porsi yang lebih banyak ? Jika iya, ilmu apa yang harus saya siapkan, siapa mentornya, bagaimana cara mendapatkannya ?
Bidang sosial, apakah 2017 ini kita mampu membawa kebaikan, berapa jumlahnya ? dalam bidang apa ? Bagaimana caranya ? sudahkah disiapkan hal hal yang akan mendukung sosial kita, hal-hal yang berhubungan dengan kebaikan dan manfaat, apakah sudah disiapkan.
Dalam Urusan Pribadi, bagaiamana hubungan kita dengan orangtua, berapa kali dan sering kita terhubung dan mendengar mereka? Dengan ibadah, apakah masih sama rutinitasnya atau ada yang baru dari sebelumnya. Dan PR nya adalah bagaimana dan dimana kita akan belajar ?
Butuh lompatan besar untuk melakukan itu semua
Butuh energi yang luar biasa, waktu yang tak sedikit, ilmu yang super banyak, dan banyak hal yang harus disiapkan. Andai, tahun ini adalah tahun terakhir, apakah energinya akan sama seperti tahun lalu, apakah mimpinya masih sama dengan tahun lalu, apakah doanya juga masih sama ?
Saya… yang sering lupa dengan hari serta tanggal, lebih banyak terbantu dari tumpukan sticky notes dihp dan dinding, reminder serta alarm yang saya setting jauh jauh hari. Apakah itu sempurna ? Tidak, malah jauh… tapi saya tahu saya harus bagaimana ?
Kalian yang sibuk menempatkan doa dan harapan, ada pengingat sederhana dari saya… sempatkan juga setting alarm untuk me-refresh lagi mimpi serta tujuan, agar semangat hari ini tidak kau lupakan setelah esok. Karena manusia itu tempatnya lupa, karena kita juga mudah berubah, karena kita juga mudah bilang “itu biasa saja”
Selamat memasang ALARM, dimanapun agar kau ingat, kau pernah tertawa riang saat menikmati pergantian tahun dan menyalakan kemeriahan.
Itsme.. IsahKambali