Ini adalah jawaban saya di Quora, ketika ada pertanyaan kenapa seseorang memilih mundur dari PNS. Saya mencoba menjawab dari pengalaman pribadi yang hampir menjadi pegawai pemerintah.
Saya, hampir jadi PNS. Dulu masih terikat dengan dinas pusat. Semacam seleksi untuk tenaga didaerah dan yang mengadakan dari pusat. Alhamdulillah teman-teman seangkatan sudah PNS semua.
Saya mengundurkan diri karena bingung mau ngapain lagi. dari 2008–2013 dinas di daerah asal. Kerjanya enak datang ke kantor, ngerjain tugas, bikin teh, santai. Semua pekerjaan bisa diselesaikan lebih cepat dari jam kerja. Energi saya masih full tapi pekerjaan sudah ga ada hari itu. Ga bisa leluasa dan bebas karena semua terikat dengan peraturan. Terlalu panjang jalur koordinasi dll yang membuat saya akhirnya disuruh diam.
Dan saya mulai merasa bosan. Saya masuk ke dinas karena awalnya ikut tes seleksi nyambi jalan-jalan, eh malah lolos. Dan ditempatkan ga jauh dari rumah. Semuanya oke-oke aja tapi mulai bosan karena monoton dan akhirnya banyak main game online, nonton film atau video youtube. Terlalu banyak waktu yang masih tersisa.
Mulai memutuskan untuk bisnis dengan membuka toko baju. Ada karyawan yang jaga dan akhirnya memiliki 2 cabang. Tapi namanya anak muda yang menggebu g pakai kontrol, tahun 2013 2 toko bajupun tutup. Gaji ga cukup buat bayar tagihan KPR, hutang dll. Gadai SK pun ga bakalan menutupi semua hutang. Akhirnya dengan nekat merantaulah ke Jakarta tanpa embel2 ijazah kampus. Nekat aja.
Saya suka ngoprek komputer, suka nulis, dan punya pengalaman jadi guru les privat sampai 5 tahun. Modal itu aja yang dibawa. Masa ga bisa hidup di Jakarta pakai modal ilmu dan skill (nekat).
Alhamdulillah sekarang sudah aman semua, amanah/hutang sudah lunas. Menyukai profesi yang sekarang dijalani. Kerjaanya nulis, bikin video, bikin website, analisa bisnis klien dll. Background pendidikan pertanian, jadi sangat jauh sama skill yang sekarang. Saya bisa mewujudkan mimpi2 seru bahkan sebelum merit. Travelling, mempelajari aneka hal dll semua hampir puas dilakukan after “lulus” dari dinas.
Sekarang tinggal di Bogor, suami desain grafis, sebentar lagi persalinan anak ke-2 dan masih suka kerja dari rumah. Saya bersyukur pernah “dinas”. Darisana saya makin menghargai apa itu namanya “mimpi”. Kalau punya mimpi ya dikejar, meski situasi sekarang ga seideal yang kamu mau.
Yang sedang merasa ” ga ideal” monggo temukan segera mimpimu
jangan kaku…
foto pexels