Apa itu Komunitas Ibu Digital ? Cerita ini bermula ketika saya masih single (2016), ada sebuah perasaan yang ga nyaman. Bukan tentang jodoh atau lainnya, tapi sebuah pandangan kedepan tentang parenting, tentang pemberdayaan, dan seabreg rasa “kurang nyaman”.
Profesi didunia digital sejak 2014 yang dimulai dari NOL dengan basic pertanian, tidaklah mudah untuk saya pribadi tapi tidaklah sulit bagi mereka yang ikhtiar terus memperbaiki diri. Saya banyak bertemu dengan anak usia SD-SMA, dengan bapak-bapak dan ibu-ibunya. Saya sering mendapatkan curhatan dari ibu-ibu yang mengeluh tentang anaknya, yang protes akan sibuknya si suami diluar, juga sebaliknya dan saya hanya diam mendengarkan tanpa mampu memberi saran. (saya sadar diri, ilmu pernikahan saya belum tahu apalagi parenting mendidik anak, saya hanya dapat via membaca dan diskusi dengan ahlinya).
Curhatan-curhatan tersebut silih berganti, dari yang hanya dirumah sampai sekelas business owner bahkan sosialita. Dari yang ngomongin anak susah begini, sampai istri yang kepo isi hp suami nya dan meminta saya mencarikan aplikasi buat sadap hp suami. macem-macem… Sampai saya merasa,. ini sudah cukup, mau sampe kapan saya hanya mendengar, mau sampe kapan saya hanya bergumam bilang “ohh..”, mau sampai kapan… ?
Padahal, saya yakin saat 2016 itu ..saya akan berada di fase menjadi istri, menjadi ibu, hamil, mengasuh dan otomatis prioritas saya akan berubah. Saya berpikir saat itu, pasti ketika menikah akan terjadi penyesuaian “speed”, hamil, melahirkan dan seterusnya. Lalu, apa yang bisa saya lakukan ? Apa saya tetap mau acuh dengan sekeliling, lalu sibuk mengurus rumah tangga saja.
Padahal, ada tantangan didunia digital, ada pornografi yang bisa diakses kapanpun, ada anak SD yang bisa jebol wifi tetangganya, ada suami yang protes istrinya begitu heboh telepon lebih dari 5x saat waktu kerja, ada istri yang merasa “speed otaknya berkurang drastis ketika diam dirumah”, ada mahasiswa yang berjuang bolak balik nyari job online demi bayar kuliah serta wisuda … dan semua ga melulu tentang UANG, tapi ada pihak yang ingin diperhatikan, ingin dihargai, ingin bisa berdiri sendiri meski dia sudah menjadi ibu 3 anak dan harus berdiam diri dirumah, ada…
“Ketidaknyamanan” itu akhirnya saya buat via website, belum berpikir untuk menjadi komunitas, belum berpikir bagaimana KOMUNITAS ini bisa membiayai dirinya sendiri, monetize dll bahkan belum terpikir. Yang saya tahu, IbuDigital akan berisi tentang parenting, bisnis online, tips-tips yang bisa dibaca oleh siapapun meski tak mengenal saya secara personal. Dan berpikir, energi saya terbatas..ada waktunya saya istirahat, ada waktunya saya untuk keluarga dan sahabat, ada waktunya nanti saya akan pergi… dan berpikir, Bagaimana IbuDigital akan terus ada meski saya sudah tidak didalamnya.., bagaimana ibudigital membahas tutorial basic bagaimana membuat link bitly meski materi itu cukup sederhana, bagaimana komunitas ibu digital mampu memberikan insight kepada seorang ibu yang sedang berpikir bagaimana menghandle anaknya, bagaimana .. dan bagaimana …?.
Dan 2018, saya mulai menata diri lagi, saya intenskan kopdar offline, sebulan sekali dan akan dinaikkan menjadi 2 minggu sekali. Saya akan hadir dan berbagi di beberapa titik jabodetabek lalu mulai keluar kota dan mungkin akan ada kelas online untuk IbuDigital. Saya akan fokus disana, karena sudah mengantongi ijin suami dan keluarga,
Tanggal 29 september ini adalah kopdar ke-5 Komunitas Ibu Digital, membahas materi instagram, dan mungkin next website, video youtube, sosmed, artikel dst … ini bukan tentang sekedar mencari UANG di dunia online, tapi ini adalah pemberdayaan Ibu, Perempuan dan Anak. Bagaimana seorang ibu, tidak akan mengijinkan anaknya berselancar sendirian di google tanpa pendampingan, bagaimana seorang anak akan mengerti bahwa banyak hal yang”baru” dan dia belum tahu dan memerlukan seorang ibu yang tangguh sesuai jamannya, dan bagaimana seorang istri yang mempunyai skill laverage diri dan bisa support suami, bagaimana seorang wnaita dengan banyak perannya tapi dia mampu membersamai perkembangan teknologi, dan ini adalah Komunitas Ibu Digital … Kami ada untuk membersamai tumbuh di era digital, kami ada untuk sama-sama menciptakan lingkungan yang ramah , kami ada… karena ANDA, Ibu dan Digital.
#Isahkambali
founder komunitas IbuDigital
Bismillah step to 1000 member
step to growing together
www.IbuDigital.com
(coming soon, member dapat update di website ibudigital, menulis, sharing dan download materi)