Aneka jenis tema website saya buat dan maintenance. Hmm, pasti bertanya bagaimana cara menulisnya, cara update, habis berapa biayanya dll. Biaya pasti muncul seperti domain, hosting bahkan biaya lain-lain. Loh, kenapa mba isah tetap kekeuh punya banyak website ? Padahal 1 website saja cukup asal traffic webnya joss, ini banyak tapi…? Nah, diartikel ini saya akan berbagi tentang perjalanan saya mengasuh 20+ website-website ini yang caper, manja tapi pekerja keras.
Asal muasal saya mempunyai banyak website karena saya sering dapat job untuk menulis artikel, memasang backlink, review produk dan aneka placement diberbagai tempat alamat web. Kalau nulis saja its OKE, tapi pas placement jasa review atau backlink itu yang bikin mabok dan ngelus-ngelus tembok, tidak semua tempat yang saya “tebengin” itu rekomended dan postingan artikelnya abadi alias tidak dihapus sama ownernya. Nah, disinilah mulai ada kepikiran, karena tidak semua owner mengerti metode SEO, membiarkan postingan titipan kita diwebsitenya dia selamanya, dan tentunya harganya sangat unpredictable alias sedikit mehong, dan harganya bisa sepertiga dari harga saya (wkwkwk).
Daripada tergantung ke orang lain apalagi bersandar padahal sudah punya mas suami, maka proyek nekat binti kepepet inipun dimulai, dan mulailah ternak website dot com yang pertama (ada 4 website: yaitu hukumcorner, ibudigital, info indramayu, promo semarang) dan hasilnya buzzz, traffik tembus 300-700 view perhari (antara senang dan puyeng karena hosting mesti diupgrade). Dan efek itu ga bikin jera mba istri, mulailah ketagihan bikin website ke-5, 6, 7, dst sampai mas suami sudah wanti-wanti minta stop karena biaya maintenance dan waktu yang habis untuk website ternak ini.
Satu tahun pertama, revenue hadir dari jasa placement artikel sebuah BIG BRAND, paling setahun dapat 2-5x placement konten artikel dengan nilai nominal kadang habis buat operasional bahkan kadang nombok. Mulailah uring-uringan dan perlahan ingin jual website-website ini, dimulai dari salah satu web yang nekat dijual diharga 5jt tapi ga ada pembelinya.. wkwkwk rasanya pengen garuk-garuk ubin. Tapi, yah.. kok ga bikin kapok mba istri, karena mba istri jadi tahu data sebaran artikel tiap website, tiap tema, tiap pembaca mulai dari web ecek-ecek sampai web serius sakti mandraguna. Yes, mba istri mulai ketagihan dengan data traffic dan analisa keywordnya. Yes, akhirnya, mba istri menemukan dunia baru yaitu menganalisa data pengunjung website.
Seru, menganalisa tapi juga harus menghasilkan. Operasional itu harus dibayar, gaji admin harus ditransfer, untung itu menyusul dan yang pasti informasi dan konten positif harus tetap disampaikan kepada para pembaca. Mba istri mulailah naik ketahapan selanjutnya yaitu masuk kedunia google adsense, dan taraaa ternyata CPC alias rupiah klik iklan di Indonesia ini harga himit alias seharga permen, so.. mba istri belum gajian. Ah… dapat satu tantangan lagi tentang dunia adsense (yes, belajar lagi, perdalam lagi dunia SEO, konten dll).
Yes, penghasilan dari website memang banyak: ada adsense, iklan placement, jasa review, jasa backlink, branding dll tapi effort didunia ini juga lumayan menguras tenaga serta pikiran tetapi seru, karena sudah menjadi passion dan menambah ilmu setiap harinya.
So, berdasarkan curahatan diatas, maka ini dia 5 tips yang mau ternak website, berdasarkan pengalaman mba istri yang sok keceh tapi suka garuk-garuk tembok sama ubin:
- Pilih tema yang kamu mengerti, ketika kamu suka tema itu pasti energinya beda berasa kaya lagi pengantin baru yang mau nempel terus sama website.
- Suka belum berarti expert, pastikan dirimu expert. Based on pengalaman banyak pertanyaan masuk yang membuat kita ketawa ngakak karena ga tahu harus jawab apa. Karena kita suka tapi tidak expert. Jadilah expert atau cari partner yang expert.
- Pilih nama domain yang cucok, mudah diucapkan dan ditulis. Ini sangat punya pengaruh, percuma nama keren tapi ngucapinnya susah.. mau ijab qabul tapi malah salah spelling bahkan nyebut nama lain (wkwkwk).
- Rajin posting, nulis artikel wajib. Ga mau kan websitemu jadi fosil, isinya cuma nama home-about us-info-contact tapi ga ada artikel atau isinya.
- Ngerti SEO, suka ga suka mesti ngerti dunia SEO sedikit. Termasuk apa itu SEO, bagaimana cara naikkan website kita dihalaman 1 google, bagaimana setting website, dll. Boleh expert bahkan pemula is OKE, kalau mentok ga mudeng bisa hire saya (iklan terselubung tapi to the point).
Nah, jadi inilah sekelumit perjalanan mba istri menjadi peternak website, yes saya bukan lulusan IT tapi saya suka nulis dan suka duit (wkwkwk). Yang baik diambil, yang error diketawain saja, maklum namanya belajar. Kalau mau update tentang dunia online, bisnis online dll bisa join di Komunitas Ibu Digital, cuss klik Komunitas Belajar Bisnis Online – Ibu Digital . Cuss, tumbuh dan terus menikmati dunia passionmu.